Kamis, 30 Desember 2010

BAB 3 etika utilitarianisme dalam bisnis

ETIKA UTILITARIANISME
DALAM BISNIS

Etika Utilitarisme adalah suatu etika yang menjelaskan tentang bagaimana menilai baik atau buruknya kebijakan sosial, politik dan ekonomi serta legal atau tidaknya kebijakan-kebijakan tersebut secara moral. Etika utilitarisme pertama kali dikembangkan oleh Jeremi Bentham (1748-1832). Etika utilitarisme memiliki prinsip bahwa keputusan yang telah ditetapkan atau kebijakan yang telah ditentukan dapat mendatangkan manfaat yang besar bagi sebanyak mungkin orang.
Etika utilitarisme memiliki nilai positif, antara lain:
1. Rasionalitas.
2. Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral.
3. Universalitas.
Etika utilitarisme digunakan sebagai suatu proses dalam pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan dan untuk menentukan kebijakan apa yang seharusnya diambil. Selain itu etika utilitarisme juga dapat digunakan sebagai standar penilaian mengengai apakah keputusan atau kebijakan yang telah dilakukan tepat.
Dalam etika utilitarisme analisis keuntungan dan kerugian tidak langsung tertuju pada keuntungan bagi perusahaan melainkan selalu dikaitkan dengan semua orang yang terkait. Maka perlu langkah konkret yang perlu diambil berkaitan dengan keuntungan dan kerugian seperti mengumpulkan alternatif-alternatif kebijaksanaan kemudian alternatif-alternatif tersebut dinilai berdasarkan keuntungan yang menyangkut aspek-aspek moral.
Dalam fungsinya sebagai penentu kebijakan, etika utilitarisme juga memiliki kelemahan seperti etika utilitarisme memiliki konsep yang universal sehingga akan menimbulkan kesulitan, etika ini tidak pernah menganggap serius keinginan baik seseorang, sulitnya menentukan prioritas, dan lebih berpihak pada pendapat kelompok tertentu.


Etika utilitarianisme adalah tentang bagaimana menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal secara moral. Dalam etika utilitarianisme, manfaat dan kerugian selalu dikaitkan dengan semua orang yang terkait, sehingga analisis keuntungan dan kerugian tidak lagi semata-mata tertuju langsung pada keuntungan bagi perusahaan.

Kelemahan Etika Utilitarisme
• Pertama, manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehinggg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit.
• Kedua, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
• Ketiga, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.
• Keempat, variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
• Kelima, seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam menentukan proiritas di antara ketiganya.
• Keenam, etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar